KicauMania Jogja -Siapa yang tak mengenal Lovebird Marco? Dalam beberapa bulan terakhir, Lovebird milik Om Noegroho “Pepi” Andretta (Klaten) ini ngekek panjang hingga 5 menit 25 detik tanpa putus. Maka tak heran, begitu ditawar oleh Om Purbo Wiyardono (Jogja), Lovebird Marco langsung dilepas dengan harga di atas Rp 500 Juta.
Nilai jual Lovebird Marco memang terbilang fantastis, tapi angka pastinya masih dirahasiakan. Ketika harga Lovebird Marco ditanyakan ke Om Purbo Wiyardono, dia hanya mengatakan bahwa Lovebird Marco dibeli dengan Bismillah, semoga ini jadi transaksi yang barokah.
“Wah maaf kalau soal angka, biar saya dan Pepi saja yang tahu ya. Yang jelas saya beli Lovebird Marco dengan Bismillah, semoga ini jadi transaksi yang barokah, memberikan manfaat bagi kita semuanya,” kata Purbo Wiyardono, seperti yang dikutip dari Burungnews.com (3/10/2017).
Sebenarnya yang menawar Lovebird Marco sangat banyak sekali. Bahkan ada yang nilai transaksinya lebih tinggi dari Om Purbo Wiyardono. Namun, Om Pepi tidak mau melepas Lovebird Marco.
Meski begitu, sepertinya tawaran dari Om Purbo telah membuka hati Om Pepi. Terbukti, Om Pepi mau melepas Lovebird Marco dengan harga di atas Rp 500 juta, mungkin saja mendekati Rp 1 miliar.
Mendengar Om Pepi mau menerima tawarannya, Om Purbo merasa sangat senang sekali. Padahal, Om Purbo Wiyardono belum lama mengenal Om Pepi. Dia baru beberapa kali main ke rumahnya, bertemu dan mengobrol dengan keluarganya, tapi hati Om Purbo rasanya langsung bisa klik dengan Om Pepi.
“Kenal dengan Pepi juga belum lama, hanya saja feeling saya kok merasa cocok. Hati ini rasanya langsung bisa klik dengan Pepi, kendati saya main ke rumahnya, ketemu dan ngobrol dengan keluarganya, juga baru beberapa kali.”
“Saya orang yang percaya dan mengikuti apa kata hati. Mungkin Pepi juga merasa cocok dengan saya, hingga akhirnya dapat kabar ia mau melepas Lovebird Marco untuk saya. Padahal sebelum-sebelumnya sudah banyak yang mencoba membuka penawaran, beberapa mungkin ada yang lebih tinggi dari saya, tapi tidak dikasihkan. Wah rasanya seneng sekali,” kata Om Purbo Wiyardono.
Lalu, siapa sebenarnya Om Purbo Wiyardono?
Beberapa dari Anda mungkin belum terlalu mengenal sosok Purbo Wiyardono. Hal ini karena dia tidak ingin dikenal publik. Sosoknya sederhana dan bersahaja.
Kata Om Purbo, dia tidak pernah mempublikasikan diri karena memang tidak ingin terkenal. Dia hanya ingin burungnya yang terkenal, bukan dia.
Selain itu, Om Purbo juga sempat menceritakan bahwa dia terjun ke dunia burung sejak tahun 1992, saat kuliah di Jogja. Jadi, sejak pertama kali kuliah di Jogja, Om Purbo sudah suka dengan burung. Bahkan, uang SPP dari orangtua sampai digunakan untuk membeli burung.
Sayangnya, hobi memelihara burung yang sudah ia tekuni sejak duduk di bangku kuliah harus dipendam dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini karena burung Murai Batu kesayangannya mati.
Sebelum berhenti main burung, awalnya Om Purbo main Cucakrowo, kemudian main burung Murai Batu katanya saat itu lumayan bisa diandalkan, namanya Murai Batu Black Raider dan Arjuna.
Sekitar tahun 2014 kedua jagoannya mati. Om Purbo begitu dekat dengan dua Murai Batu tersebut. Begitu ditinggal pergi untuk selama-lamanya, Om Purbo menjadi sedih dan memberikan burung peliharaan yang lain kepada teman-temannya. Sejak saat itu, dia tidak mau melihat burung, apalagi merawat burung.
“Saya sudah terlanjur sangat suka, secara emosional sangat dekat. Rasanya sedih sekali. Itu yang membuat saya seperti ‘kagol’, lalu beberapa teman dekat saya undang untuk mengambil beberapa burung lainnya, setelah itu saya tak mau lihat apalagi merawat burung,” ujar Om Purbo saat mengenang masa lalu.
Kendati demikian, akhirnya kesedihan Om Purbo pasca ditinggal Black Raider dan Ajurna mulai sirna. Beberapa bulan terakhir, sahabat-sahabatnya mulai mengajak untuk melihat-lihat suasana lomba burung. Dari situ, Om Purbo mulai berkeinginan untuk kembali memiliki “momongan”.
Dia diperkenalkan dengan Pepi, lantas melihat-melihat salah satu andalannya, yaitu Lovebird Marco. Tak disangka, ternyata hatinya benar-benar jatuh hati dengan Lovebird Marco. Apalagi setelah melihat aksi Lovebird Marco di Piala Raja, hatinya semakin mantap untuk meminangnya.
Tak perlu waktu lama, Om Purbo langsung datang ke rumah Om Pepi untuk silaturahmi. Kemudian terjadilah perbincangan tentang Lovebird Marco dan hasil akhirnya tawaran Om Purbo diterima.
Walau saat ini Lovebird Marco secara resmi sudah berpindah tangan ke Om Purbo, tapi perawatannya masih dipercayakan ke Om Pepi. Om Purbo percaya bahwa antara burung dan pemilik atau yang merawat, biasanya ada semacam ikatan batin yang sulit diputus.
Baca juga: Lovebird Marco Ngekek Panjang 5 Menit 25 Detik Tanpa Putus, Ini Videonya
“Burung biar tetap di Pepi saja, saya sudah merasa cocok dan percaya. Itu antara keduanya pasti sudah ada ikatan batin, kalau kita putus paksa kasihan. Jadi tinggal atur saja lah ke mana kita akan lomba,” kata Om Purbo Wiyardono.
Baca juga: 38 Cara Setting Lovebird Jantan Untuk Lomba Biar Ngekek Panjang
Rencana selanjutnya Lovebird Marco dibawa ke Pakde Karwo
Setelah resmi meminang Lovebird Marco, rencana selanjutnya adalah membawa Lovebird Marco ke even akbar Piala Gubernur Jatim Pakde Karwo Cup VII pada tanggal 22 Oktober 2017.
Dia akan mengajak seluruh kru dan sahabatnya di SB Beton SF menggunakan bus. Menurutnya, SB Beton SF sudah dianggap satu keluarga besar, jadi semuanya harus ikut mengantarkan Lovebird Marco memenangkan lomba.
“Prinsipnya kami di SB Beton SF itu adalah ingin merasa sebagai satu keluarga besar, bukan lagi sekadar teman atau sahabat,” tandas Purbo yang asli Ampel, Boyolali, tapi besar di Semarang.
Demikian sedikit info tentang pembeli Lovebird Marco (Om Purbo Wiyardono) dan harga Lovebird Marco yang terbilang fantastis, yakni setengah miliar.
Dari sini kita dapat memetik pelajaran, bahwa Lovebird akan menunjukkan prestasinya jika sudah dekat dengan pemiliknya. Om Pepi pasti sudah sangat dekat dengan Lovebird Marco. Sehingga Lovebird Marco bisa tampil percaya diri dan ngekek panjang hingga 5 menit 25 detik tanpa putus.